Nyeri Tulang Saat Udara Dingin

Beberapa orang kerapkali mengeluhkan tulang yang sakit saat udara dingin. Sebenarnya ini pertanda sakit apa sih? Keluhan ini merupakan salah satu yang paling sering ditanyakan pembaca ke Konsultasi Tulang.Pertanyaan seputar nyeri sendi saat udara dingin antara lain dilayangkan oleh Mobiana (21). Ia mengaku telah 4 tahun sering megalami linu yang sakit sekali pada saat keadaan dingin. “Saya sering ke dokter tapi semua jawaban hanya masalah alergi hawa dingin gitu saja, padahal saya berharap ada jawaban yang sangat akurat, tapi belum saya dapatkan sampai saat ini. Soalnya apa, tanda-tanda yang saya alami tidak beda jauh dengan rematik dan sejenisnya. Tapi jawabannya tidak masalah itu. Yang jadi pertanyaan saya, penyakit apa yang menyerang tulang saya Dok?”

Menurut pengasuh Konsultasi Tulang , dr Benedictus Megaputera, MSi, SpOT, udara dingin dapat memicu timbulnya nyeri sendi, tetapi hal ini ini bukan disebabkan oleh udara dingin itu sendiri. Terjadinya perubahan tekanan udara (barometrik) di saat udara dingin, yaitu tekanan udara menurun, maka terjadi penurunan tekanan udara. Saat itu terjadi, jaringan tubuh mengembang (ekspansi).

“Mengembangnya jaringan inilah yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri. Bila kondisi ini yang terjadi, maka terapinya adalah membuat perubahan tekananan udara menjadi tidak terlalu besar bagi tubuh Anda, yaitu masuk ke dalam ruang yang hangat atau menutup tubuh dengan pakaian tebal atau hangat,” ucap dr Benedictus yang juga dosen tetap di Fakultas Kedokteran Unika Widya Mandala Surabaya.

Nyeri tulang juga bisa dipicu penyebab lain yaitu Rheumatoid Arthritis (RA) dan Systemic Lupus Eritematosus (SLE). Keduanya merupakan penyakit keradangan sendi akibat proses gangguan sistem kekebalan tubuh (autoimmune).

dr Benedictus menyarankan jika keluhan ini dirasakan, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter spesialis orthopaedi di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan saran terapi yang terbaik sesuai dengan keluhan. Selain itu, diperlukan pula memeriksa rentang gerak sendi dan memeriksa apakah ada perubahan bentuk sendi. Pemeriksaan penunjang ini dilakukan melalui pemeriksaan darah dan rontgen.

Baca Juga :  Agar Ibu Bekerja Bisa Beri ASI Eksklusif, Ruang Laktasi Saja Belum Cukup

Pemeriksaan fisik meliputi beberapa pemeriksaan yaitu bertujuan untuk mengetahui rentang gerak sendi dan mengevaluasi stabilitas sendi. Pemeriksaan penunjang terhadap persendian, meliputi foto rontgen (xray) yang bertujuan untuk mengetahui kondisi tulang atau sendi. Sedangkan Magnetic Resonance Imaging (MRI) bertujuan untuk mengetahui keadaan struktur jaringan lunak/non tulang.

“Pemeriksaan-pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui penyebab (mendiagnosis) keluhan Anda sehingga dapat dilakukan perencanaan terapi yang tepat dan terakurat,” tutupnya.