Cara Perbanyak Tanaman dengan Okulasi

Okulasi adalah salah satu cara perbanyakan tanaman dengan vegetatif buatan yang dilakukan dengan menggabungkan batang bawah dan batang atas dengan tanaman yang berbeda, bertujuan untuk membentuk tanaman baru dengan produksi yang tinggi. Teknik okulasi ini disebut dengan istilah Grafting, mengeten atau penyambungan.

Adapun keuntungan dan kelemahan yang harus diketahui setelah dan sebelum melakukan okulasi adalah sebagai berikut:

Keuntungan okulasi

  • Persiapan benih relatif lebih cepat.
  • Proses pembuahan dan perkembangbiakan lebih cepat.
  • Produktivitas yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan perbanyakan dengan biji.
  • Pertumbuhan tanaman lebih seragam
  • Proses pemanenan lebih mudah dan tersusun.
  • Proses penanggulangan hama dan penyakit lebih mudah.

Kelemahan okulasi

  • Terkadang hasil okulasi yang dihasilkan tidak optimal.
  • Membutuhkan pengetahuan dan pengalaman mengenai okulasi.
  • Peluang kegagalan dalam penyambungan cukup besar, dibandingkan dengan perbanyakan menggunakan biji.
  • Terkadang tidak ada kecocokan dengan batang bawah dan batang atas, meski satu famili dan genus.

Kriteria Okulasi

Agar proses okulasi berjalan dengan baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sehingga dapat meminimalisir kegagalan dalam okulasi tanaman. Adapun yang harus diperhatikan sebelum melakukan okulasi adalah sebagai berikut:

  • Tanaman tidak memiliki daun baru.
  • Tanaman batang bawah dan batang atas harus memiliki umur yang sama.
  • Tanaman harus masih dalam satu famili atau genus.
  • Batang memiliki perakaran yang kuat dan kokoh.
  • Bebas hama dan penyakit.
  • Berproduksi relatif tinggi.
  • Bersifat unggul.

Faktor Penunjang Keberhasilan Okulasi

Waktu pelaksanaan okulasi

Waktu terbaik ketika melakukan okulasi tanaman yaitu pada pagi hari, antara pukul 07.00-11.00 pagi. Hal ini karena pada waktu tersebut tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga kambium tanaman masih dalam kondisi aktif dan optimum. Apabila okulasi dilakukan diatas jam 12.00 siang maka daun-daun mulai layu. Lakukan porses okulasi di tempat teduh, hindari terkena matahari secara langsung.

 Kebersihan alat okulasi

Gunakan alat okulasi yang steril dan tajam. Bisa menggunkan silet yang baru dan masih dalam bungkusan kertas, sehingga silet tetap dalam kondisi bersih. Silet bisa dibelah menjadi 2 bagian, satu bagian dapat kita gunakan sedangkan belahan lainnya kita simpan untuk pengganti silet pertama apabila dirasa sudah tidak tajam lagi. Setelah silet digunakan, silet dibersihkan dan dibungkus lagi dengan kertas pembungkusnya agar tidak berkarat.

Cara Okulasi

Ada dua jenis okulasi yang sering dilakukan yaitu dengan cara menempel dan cara menyambung. Okulasi menempel yaitu menempelkan tunas pada batang bawah atau batang induk, sedangkan okulasi menyambung yaitu menyambung dua batang pohon.

Baca Juga :  2 Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Limbah Rumah Tangga

Okulasi Menempel

Menyiapkan Batang Bawah

Siapkan batang bawah berupa bibit tanaman yang berasal dari persemaian biji berumur 3 sampai 4 bulan (Tergantung jenis tanaman yang akan di okulasi, dalam contoh ini menggunakan tanaman mangga). Nah, persemaian biji tersebut dapat diperoleh pada polybag atau yang langsung ditanam pada lahan. Diameter batangnya harus sebesar pensil atau jari dan sudah memiliki kayu agar kulit batangnya bisa disayat. Kemudian sayat bagian kulit nya seperti gambar di atas.

Mengambil Mata Tunas

Langkah Selanjutnya, menyiapkan mata tunas. Pohon induk yang akan diambil mata tunasnya harus berasal dari varietas unggul, produktif, sehat, dan terbebas dari serangan hama dan penyakit.

Mengingat yang digunakan adalah mata tunas, maka perbanyakan tanaman menggunakan cara okulasi lebih hemat dalam menggunakan cara ini.

Menempelkan Mata Tunas

Untuk menempelkan tunas, kamu bisa melakukan beberapa cara berikut:

  • Siapkan entres yang akan diambil mata tunasnya pada ketiak daun tanaman mangga. Kemudian, pangkas daunnya.
  • Akan tetapi, sisakan sedikit batang daunnya untuk melindungi tunas.
  • Sayat batang bawah sepanjang 2-3 cm yang berjarak 20 cm dari pangkal batang. Perlu diingat, usahakan hanya kulitnya saja yang tersayat, ya.
  • Potong kulit yang sudah disilet, tapi sisakan sedikit kulit sayatan yang fungsinya untuk menutup tempelan okulasi mangga.
  • Ambil mata tunas dengan cara menyayat entres di bawah bagian tumbuhnya tunas (tunas tumbuh di ketiak daun).
  • Kemudian, buang kayu yang ikut tersayat.
  • Mengingat yang akan digunakan hanya kulitnya saja, maka lakukan dengan hati-hati, ya. Jangan sampai bagian sayatan tersentuh, deh.
  • Rapikan bagian kulit agar mata tunas dapat menempel.
  • Tempelkan mata tunas pada batang bawah yang telah disayat sebelumnya. Potong jika masih terlalu panjang.
  • Ikat mata tunas menggunakan plastik PE atau atau plastik es lilin. Pengikatan dilakukan dari bawah sampai ke atas. Kemudian, ikat bagian atasnya agar saat hujan air tidak masuk.
  • Setelah berumur 1 bulan sampai 40 hari sejak okulasi, pangkas batang di atas tempelan mata tunas yang berjarak sekitar 10 cm dari mata tunas. Hal tersebut berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tunas.
  • Terakhir, plastik pengikat juga sudah bisa dibuka ya

Okulasi Menyambung (Grafting)

Sambung pucuk ialah menyatukan pucuk  (sebagai calon batang atas) dengan batang bawah sehingga terbentuk tanaman baru yang mampu saling menyesuaikan diri secara kompleks.

Baca Juga :  4 Cara Menanam Lettuce Hidroponik Sendiri

Batang bawah bisa diperoleh dari semai biji sehingga memiliki perakaran yang kuat, untuk batang atas kita pilih cabang-cabang tanaman dari pohon yang memiliki produktifitas tinggi.  Calon batang atas ini merupakan pucuk cabang (bagian cabang yang masih lengkap dengan kuncupnya) dan sudah dalam keadaan tua. Besar cabang atas kira-kira sama atau lebih kecil daripada besar calon batang bawah. Daun-daun pada calon batang atas ini dibuang, disisakan dua helai yang paling ujung. 

Langkah-langkah penyembungan pucuk :

  • Potong bagian pucuk pohon mangga yang merubakan pohon dari semai biji dengan perakaran yang kuat.
  • Belah bagian tengah batang bawah setelah pucuknya dipotong.
  • Pangkal batang atas cabang-cabang tanaman dari pohon yang memiliki produktifitas tinggi diiris berbentuk V. Panjang irisan sama dengan panjang belahan batang bawah.
  • Batang atas disisipkan kebelahan batang bawah sehingga cambium keduanya bisa bertemu
  • Ikat sambungan dengan tali plastik PE ukuran 02 (sesuai ketersediaan). Usahakan saat mengikat jangan sampai merusak tunas yang sedang tumbuh agar berhasil. Untuk ikatannya, jangan terlalu longgar dan terlalu kencang, sebab bila terlalu longgar akan membuat air mudah masuk sehingga kambium mudah busuk, sedangkan bila terlalu kencang dapat merusak tunas yang ditempelkan. Pengikat dapat kamu tutup bila takut diganggu oleh hewan. Namun, biasanya bila ditutup akan mengakibatkan proses penyatuan antara tunas dan batang bawah sedikit lebih lama dikarenakan lembab.
  • Kerudungi setiap sambungan dengan kantong plastik.

Lakukan Perawatan

Setelah berhasil menempel bukan berarti kamu dapat membiarkan begitu saja. Kamu harus sering-sering melakukan pengecekan dan memastikan tidak mengalami gangguan. Hal lain yang harus selalu dikontrol adalah kelembapan dan pengikat tidak goyang. Kebanyakan okulasi gagal karena terlalu lembab yang mengakibatkan tunas membusuk atau pengikat mengendur sehingga mudah tergeser-geser ketika terkena goncangan dari luar.

Bila semua itu sudah dilakukan dengan benar, maka pada hari ke-21 tunas akan tetap segar atau hijau dan itu berarti okulasi yang kamu lakukan kemungkinan besar akan berhasil. Lanjutkan dengan memotong batang di atas tunas yang kamu tempelkan tadi. Potonglah kira-kira sepertiganya saja. Selanjutnya kamu tinggal merawatnya supaya tetap hidup dan bila nanti ada tunas baru yang muncul bukan dari okulasi segeralah bersihkan dengan memotongnya.

Tinggalkan Balasan 0

Your email address will not be published. Required fields are marked *