1 Makanan Sehat yang Harus Dihilangkan Dari Diet Anda


makanan sehatmakanan sehat

Sedang berdiet? Maka berhati-hatilah dengan label “makanan sehat”. Tidak semua makanan yang dianggap “sehat” memang benar-benar sehat untuk anda. Contoh terbesar dari makanan seperti ini adalah kacang kedelai. Jadi, jika memang ingin meningkatkan kesehatan anda secara maksimal, hindari makanan berbahan dasar kacang kedelai dari diet anda, seperti tahu dan susu kacang kedelai.

Memang kacang kedelai sudah lama dianggap sebagai makanan super-sehat tapi hal ini terjadi bukan karena hal tersebut adalah fakta, melainkan karena upaya marketing yang tak kunjung berhenti dari industri kacang kedelai. Sebenarnya, di balik propaganda bahwa kacang kedelai merupakan makanan super-sehat, terdapat banyak fakta tersembunyi yang tak banyak diketahui orang. Saya menyebutnya sebagai “The dark side of soy” (Sisi gelap kacang kedelai)

Kacang Kedelai dan Berat Badan

Sebagai permulaan, konsumsi kacang kedelai beserta produknya secara rutin dan berkesinambungan akan merusak keseimbangan kadar hormon dalam tubuh anda. Pada pria, hal ini akan menurunkan kadar hormon testosterone dalam tubuh. Apa yang terjadi jika pria memiliki kadar hormon testosterone yang rendah? Dorongan seksual yang lemah, kesuburan yang berkurang karena penurunan jumlah dan kualitas sperma, dan yang terakhir, penurunan massa otot. Penurunan massa otot akan menurunkan kecepatan metabolisme anda. Ketika kecepatan metabolisme rendah, akan sangat sulit untuk menurunkan berat badan sementara anda akan sangat rentan terhadap peningkatan berat badan. Satu alasan mengapa jika menurunkan berat badan dan membakar lemak adalah tujuan anda, kacang kedelai bukanlah makanan diet yang tepat.

Depresi – Efek Kacang Kedelai

Sementara pada wanita, konsumsi kacang kedelai berlebih akan meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, sehingga merusak keseimbangan antara kadar hormon estrogen dan progresteron anda. Hal ini, mengganggu siklus datang bulan anda. Tak hanya itu, kelebihan estrogen dalam tubuh juga bisa membawa beberapa dampak psikologis yang negatif, seperti depresi, mood-mood-an dan anxiety disorder. Terakhir, kadar hormon estrogen yang berlebihan dalam tubuh wanita akan meningkatkan kecenderungan untuk menimbun lemak, terutama di bagian paha dan pantat. Jadi, kacang kedelai bukanlah makanan sehat untuk diet anda, baik secara psikologis maupun secara fisik.

  Karbohidrat Tidak Membuat Gemuk – Siapa Sangka?

Kacang Kedelai dan Diabetes

Selain tidak cocok bagi anda yang ingin menurunkan berat badan, membakar lemak, atau melangsingkan badan anda, kacang kedelai juga bukanlah makanan diet yang cocok bagi penderita diabetes karena kemampuannya dalam menghambat penyerapan beberapa mineral dan vitamin, seperti Magnesium, Zink, dan vitamin D.

Magnesium dan Diabetes

Di dalam tubuh, Magnesium berperanan penting dalam mengatur kadar hormon kortisol. Jadi, jika anda mengalami defisiensi pada mineral tersebut, kadar hormon kortisol dalam tubuh anda akan meningkat. Hormon kortisol yang berlebih akan mengurangi kesensitifan sel-sel tubuh anda terhadap insulin, yang merupakan penyebab utama dari diabetes. Singkatnya, Magnesium dibutuhkan untuk mengurangi resiko diabetes, sementara kacang kedelai meningkatkan resiko anda dalam mengalami defisiensi Magnesium. You do the math!

Zink dan Diabetes

Phytic Acid dari kacang kedelai menghambat penyerapan mineral Zink. Jadi, tidak mengherankan jika orang-orang yang mengkonsumsi kacang kedelai dalam jumlah besar sering mengalami defisiensi Zink, yang merupakan komponen utama dalam pembentukan hormon testosterone dan progesteron dalam tubuh.

Selain berperan penting dalam menjaga berat badan, hormon testosterone (pada pria) dan hormon progesterone (pada wanita) juga mempertahankan kesensitifan sel-sel tubuh anda terhadap insulin. Kadar yang rendah akan mengurangi kesensitifan sel-sel tubuh anda yang berarti memperbesar tingkat diabetes anda.

Vitamin D dan Diabetes

Pada British Journal of Nutrition 2009, Von Hurst, mempublikasikan hasil pengamatannya mengenai kaitan vitamin D dan insulin sensitifitas. Pada pengamatannya, dia mengamati 2 kelompok wanita New Zealand, yang satu dengan suplementasi vitamin D3 4000IU (100ug) per hari sementara yang satunya tidak. Hasilnya, kelompok dengan suplementasi vitamin D3 memiliki kesensitifan terhadap insulin yang lebih tinggi dari kelompok satunya. Jadi jelas bahwa vitamin D mempengaruhi kesensitifan sel terhadap insulin secara positif.

  13 Tips Membakar Lemak – Tanpanya Anda Pasti Gagal

Karena kacang kedelai menghambat penyerapan vitamin ini, mengkonsumsinya secara tidak langsung akan mengurangi sensitifitas insulin anda yang akhirnya berdampak negatif pada penyakit diabetes.

Jadi, sekali lagi, jika anda ingin sehat atau hanya ingin sekedar menurunkan berat badan dari diet, jangan jadikan kacang kedelai beserta produknya makanan diet anda.

PS: Agar anda tidak kelewatan tips dan info-info menarik lainnya soal mengecilkan perut, pastikan anda subscribe ke newsletter Fitness Indonesia.

Untuk program diet yang mendetail dan terjamin berhasil, segera daftarkan diri anda ke salah satu program gym atau program online kami.

PPS: Artikel ini berguna untuk anda? Anda mempelajari info baru dari artikel ini? Jika iya, saya mohon agar anda share artikel ini di akun twitter atau facebook anda! Pastikan teman dan keluarga anda juga mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan info baru dari artikel ini.

Salam,

Coach Tobias (@CoachTobiasIndo)

Main Picture: © Lindamstyle | Stock Free Images &Dreamstime Stock Photos

1st Picture: © Intuitivmedia | Stock Free Images &Dreamstime Stock Photos

Baca Juga :  Research Review Perlukah Konsumsi Suplemen Tinggi Anti-Oxidant