Waspada 7 Modus Penipuan WhatsApp yang Kuras Rekening
Selular.id – Pengguna WhatsApp perlu waspada terhadap tujuh modus penipuan yang marak terjadi melalui aplikasi pesan instan tersebut. Modus ini tidak hanya menjebak korban dengan teknik phishing, tetapi juga berpotensi menguras rekening pengguna secara tak terduga.
Kasus terbaru melibatkan pengiriman undangan pernikahan digital ke nomor WhatsApp pribadi. Korban diminta membuka file APK yang ternyata berisi malware. Cara ini mirip dengan serangan phishing via email, di mana penipu memanfaatkan kelalaian korban untuk mengambil alih perangkat atau akun finansial.
Berikut tujuh modus penipuan WhatsApp yang perlu diwaspadai:
1. Modus Kurir Palsu
Penipu mengaku sebagai kurir dari perusahaan seperti J&T dan mengirim file APK berlabel “LIHAT Foto Paket”. Korban yang mengunduh file tersebut berisiko kehilangan dana di rekening bank karena data keuangan mereka dicuri.
2. File Undangan Nikah Digital
Modus ini sempat viral setelah banyak pengguna menerima file APK berjudul “Surat Undangan Pernikahan Digital” berukuran 6,6 MB. Penipu memancing korban untuk membuka file yang ternyata berisi malware.
3. Surat Tilang Palsu
Korban menerima file APK berjudul “Surat Tilang-1.0.apk” melalui WhatsApp. Akun @MurtadhaOne1 di Twitter sempat memperingatkan agar pengguna tidak mengunduh file dari pengirim tak dikenal.
4. Penipuan Catut Merek Besar
Pelaku menggunakan nama perusahaan ternama seperti Telkomsel atau Pertamina untuk mengelabui korban. File APK yang dikirim meminta izin akses ke data pribadi, termasuk SMS dan akun perbankan digital.
5. Pengumuman Bank Palsu
Korban menerima pesan seolah-olah dari bank mengenai perubahan tarif transaksi. Link yang disertakan mengarah ke formulir palsu untuk mencuri data.
6. Modus Video Call Seks (VCS)
Penipu melakukan panggilan video dari nomor tak dikenal dan memeras korban. Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya menyarankan korban untuk meminta bantuan ahli jika menghadapi ancaman semacam ini.
7. Quishing: Penipuan via QR Code
Penipu memanfaatkan QR Code untuk mengarahkan korban ke situs palsu. Menurut Wired, korban sering diminta mengunduh file berbahaya atau memasukkan kredensial login yang kemudian dicuri.
Untuk menghindari quishing, hindari memindai QR Code dari sumber tidak tepercaya dan aktifkan autentikasi dua faktor di semua akun penting. Seperti diungkapkan dalam laporan Kominfo, kewaspadaan pengguna menjadi kunci utama mencegah penipuan digital.
Modus penipuan WhatsApp terus berkembang, seperti yang pernah dijelaskan dalam artikel sebelumnya. Pengguna disarankan selalu memverifikasi informasi sebelum mengklik tautan atau mengunduh file.