Ada beberapa jenis kelainan tulang belakang, salah satunya skoliosis. Skoliosis merupakan kondisi kelainan pada tulang belakang yang bisa diketahui dari bentuk punggung yang melengkung. Kelainan tulang belakang ini kerap ditemukan pada usia 10-15 tahun.
Pada beberapa kondisi skoliosis tidak perlu diobati karena sifatnya ringan, namun jika derajat kemiringan tulang kian parah hingga mengubah postur seseorang, maka diperlukan terapi skoliosis. Lebih lengkap tentang cara penanganan dan terapi skoliosis yang tepat, simak ulasannya dalam artikel berikut!
Apa itu Skoliosis?
Skoliosis merupakan kondisi kelainan tulang belakang yang melengkung ke satu sisi dengan bentuk seperti huruf S atau C. Kelengkungan ini bisa terjadi di bagian manapun pada tulang belakang namun bagian yang paling rentan yakni bagian punggung atas dan bawah.
Kondisi ini paling sering terjadi di awal masa remaja yakni usia 10 hingga 15 tahun dan tidak perlu mendapatkan pengobatan jika kurva kemiringannya tidak bertambah parah. Namun jika derajat kemiringan berkembang secara signifikan, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan terapi skoliosis.
Siapa saja yang membutuhkan terapi skoliosis?
Seperti disebutkan diatas, tidak semua orang yang mengalami skoliosis membutuhkan terapi. Pemeriksaan awal ditujukan untuk pasien yang kurva kemiringannya pada angka 10-25 derajat. Setelah itu dokter membutuhkan waktu untuk mengetahui perubahan kondisi tulang belakang dalam interval 3, 6 atau 12 bulan. Jika dalam rentang tersebut derajat kemiringan mencapai angka 25 hingga 40 derajat, dokter lantas merekomendasikan bracing atau beberapa jenis terapi skoliosis lainnya.
Dalam menentukan jenis pengobatan atau terapi skoliosis yang dibutuhkan oleh pasien, ada beberapa ketentuan yang menjadi dasar pertimbangan dokter yaitu:
1. Jenis kelamin
Perempuan memiliki risiko yang lebih besar terhadap skoliosis. Oleh sebab itu risiko peningkatan keparahan skoliosis juga lebih besar terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.
2. Jenis dan Keparahan Kurva
Jenis dan juga tingkat keparahan derajat yang ditemukan dalam kurva mampu mempengaruhi perkembangan tulang. Jika kurva membentuk S, maka pasien mengidap skoliosis idiopatik (sering terjadi pada remaja). Sedangkan jika kurva yang terbentuk adalah C, maka pasien cenderung mengalami skoliosis neuromuskular. Kedua jenis skoliosis tersebut membutuhkan penanganan yang berbeda.
3. Posisi Kurva
Lekukan yang terjadi pada bagian tengah tulang belakang lebih mudah bertambah parah dibandingkan dengan lekukan yang terjadi pada bagian atas atau bawah. Oleh sebab itu jika lekukan terjadi pada bagian tengah, penanganannya harus lebih cepat dan disegerakan.
Gerakan Senam Meredakan Syaraf Kejepit
4. Kematangan Tulang
Risiko skoliosis akan menurun jika tulang berhenti bertumbuh. Jika tulang masih dalam tahap bertumbuh, perawatan yang direkomendasikan adalah menggunakan penyangga atau bracing. Biasanya dokter akan merekomendasikan pemakaian penyangga sekitar 16-23 jam sehari kecuali ketika sedang berolahraga.
Gejala Skoliosis
Gejala skoliosis cukup bervariasi tergantung dari tingkat keparahannya. Diantaranya yaitu:
- Salah satu bahu lebih tinggi dari yang lain
- Salah satu tulang belikat lebih menonjol
- Salah satu pinggul lebih menonjol
- Tulang belakang tampak melengkung
- Tinggi pinggang yang tidak rata
- Mengalami kaku pada punggung
- Tubuh yang condong di satu sisi
- Mengalami ketegangan otot
Gejala yang terjadi di atas disebabkan karena tulang yang melengkung. Perlu diketahui, tulang belakang bisa berputar dan lengkungan bisa membuat otot atau tulang rusuk nampak menonjol dibandingkan sisi lainnya.
Perawatan untuk Atasi Skoliosis
Ada beberapa terapi skoliosis yang bisa dilakukan agar kondisi ini bisa lekas teratasi dan penderita mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Berikut diantaranya:
1. Casting
Casting atau yang dikenal dengan sebutan gips, menjadi salah satu rekomendasi bagi penderita skoliosis infantil pengantin bracing. Tujuan perawatan ini untuk membantu tulang belakang tumbuh ke posisi yang benar. Gips ditempatkan di luar bagian tubuh dan digunakan setiap saat. Karena perawatan ini biasanya direkomendasikan untuk bayi dan bayi memiliki pertumbuhan yang sangat cepat, maka dokter harus mengganti gips dengan teratur.
2. Bracing
Perawatan ini ditujukan bagi mereka yang menderita skoliosis sedang dan tulangnya masih dalam keadaan tumbuh. Bracing tidak membalikkan atau menyembuhkan skoliosis namun mencegah kelengkungan pada tulang belakang bertambah parah. Bracing direkomendasikan untuk digunakan sepanjang waktu bahkan di malam hari.
3. Chiropractic
Perawatan ini bisa membantu penderita menghilangkan rasa sakit atau rasa ketidaknyamanan yang diakibatkan skoliosis. Namun terapi ini tidak bisa dilakukan sembarang. Hanya mereka yang sudah ahli dan bersertifikat (chiropractor) yang bisa melakukan terapi.
Selain itu perlu dipahami, perawatan ini tidak mengatasi kelengkungan tulang belakang namun hanya membantu penderita untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
4. Olahraga
Pada skoliosis yang ringan, dokter mungkin saja merekomendasikan beberapa gerakan sebagai terapi skoliosis. Ada berbagai macam jenis dan gerakan olahraga yang disarankan untuk membantu menekan gejala skoliosis. Olahraga ini ditujukan untuk menyelaraskan tulang belakang, bahu, tulang rusuk serta tulang panggul agar mendapatkan postur yang khas.
5. Operasi
Skoliosis juga bisa bertambah parah hingga dibutuhkan operasi tulang belakang. Ada beberapa prosedur operasi yang sering dilakukan yaitu:
6. Operasi penggabungan tulang
Operasi ini menggabungkan beberapa ruas tulang belakang. Dokter bedah akan menggunakan beberapa alat untuk membantu menahan dan mengurangi lengkung pada tulang seperti kabel, sekerup, kait dan batang logam. Prosedur ini akan selesai ketika bagian tersebut sudah menyatu.
Apakah Program Latihan Anda Efektif Cek Disini Bagian 1
7. Operasi laminektomi
Operasi ini akan mengangkat sebagian tulang belakang yang melengkung agar membebaskan syaraf di sekitarnya dari tekanan tulang belakang.
8. Operasi dekompresi
Operasi ini juga ditujukan untuk mengurangi tekanan pada saraf, namun dengan cara mengangkat salah satu cakram atau bantalan pada tulang belakang.
Kebanyakan operasi yang dilakukan merupakan kombinasi dari teknik operasi diatas. Biasanya waktu penyembuhan operasi sekitar satu tahun untuk pulih sepenuhnya. Pada anak-anak operasi ini bisa sembuh sekitar 4 hingga 6 minggu (mulai bersekolah) namun baru bisa mulai digunakan untuk berolahraga sekitar 3 hingga 6 bulan.
Selain itu selama setahun harus menghindari kegiatan atau olahraga yang mampu menggetarkan punggung seperti menunggang kuda. Pada beberapa kasus, mungkin diperlukan penyangga punggung untuk menopang tulang belakang.
Operasi juga mampu menimbulkan komplikasi seperti penggumpalan darah, kerusakan saraf, implan yang bergeser, atau infeksi pasca operasi.
Terapi skoliosis
Penanganan pada penderita skoliosis dilakukan berdasarkan dari jenis skoliosis yang diderita, tingkat keparahan, kondisi lengkungan tulang belakang dan usia pasien. Namun lebih jelasnya sebagaimana dibawah ini:
1. Terapi skoliosis pada anak-anak
Bagi anak-anak belum terlalu diperlukan pengobatan mengingat tulang belakang mereka yang masih bisa lurus seiring dengan bertambahnya usia. Namun tentu saja anak-anak harus selalu melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui perkembangannya. Olahraga juga diperlukan untuk meringankan gejala dan memperbaiki postur tubuh. Biasanya dokter merekomendasikan foto rontgen untuk mengetahui perkembangan tulang belakang.
Jika skoliosis menjadi lebih parah, anak diminta menggunakan penyangga tulang belakang. Penggunaan penyangga ini untuk mencegah lengkungan bertambah namun tidak ditujukan untuk meluruskan atau memperbaiki kelainan.
Penyangga terbuat dari plastik dan bentuknya disesuaikan dengan bentuk tubuh. Penyangga perlu dikenakan setiap hari agar lebih efektif. Penggunaan penyangga akan dihentikan ketika tulang telah berhenti tumbuh, yaitu dua tahun setelah menstruasi (perempuan) atau ketika kumis dan jenggot mulai tumbuh (laki-laki.
2. Terapi skoliosis pada orang dewasa
Bagi penderita dewasa yang mengalami skoliosis parah, terapi skoliosis yang direkomendasikan ada dua. Pertama adalah pemberian obat nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol. Sedangkan yang kedua adalah pemberian suntik kortikosteroid ke rongga tulang belakang.
Suntikan hanya diberikan jika penderita mengalami tekanan pada saraf sehingga merasakan gejala seperti kesemutan, kaku atau nyeri. Namun perlu diingat jika suntikan ini hanya bekerja dalam beberapa minggu atau beberapa bulan saja.
Pencegahan Skoliosis
Sebagian besar skoliosis tidak bisa dicegah. Bagi anak-anak dibutuhkan skrining skoliosis secara rutin untuk mendeteksi skoliosis sedari dini. Dan mereka yang mengalami skoliosis degeneratif memerlukan program latihan untuk menguatkan kekuatan otot inti, menguatkan otot punggung dan perut serta membantu meluruskan lengkungan pada tulang belakang.
Bagi Anda yang ingin mencegah skoliosis, Anda bisa berkonsultasi dengan tim Fitness Indonesia. Kami akan memberikan rekomendasi latihan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.
Hubungi kami sekarang juga!