Trik Rahasia Menambahkan Musik di Zoom Meeting, Suasana Auto Hidup!
Pernahkah Anda merasa rapat daring terasa datar, kaku, dan jauh dari kata engaging?
Di era di mana pertemuan virtual telah menjadi menu harian, baik untuk urusan pekerjaan, pembelajaran, hingga sekadar kumpul-kumpul santai, menciptakan atmosfer yang tepat adalah sebuah keharusan.
Zoom, sebagai platform rapat daring yang mendominasi, ternyata menyimpan fitur sederhana namun ampuh untuk mengubah suasana hati seluruh peserta meeting: musik latar.
Musik bukan sekadar pengisi keheningan. Ia adalah elemen psikologis yang mampu membangkitkan semangat, meningkatkan fokus, atau bahkan menciptakan keakraban.
Bayangkan saat presentasi produk kreatif, musik instrumental yang lembut dapat memperkuat pesan yang disampaikan.
Atau, dalam acara ulang tahun virtual, lagu ceria bisa langsung menyulap ruang digital menjadi pesta.
Namun, banyak pengguna yang belum menyadari betapa mudahnya memanfaatkan fitur ini.
Tantangannya seringkali terletak pada teknis: bagaimana memutar musik tanpa mengganggu kualitas suara pembicara atau menimbulkan gema yang mengganggu.
Artikel ini akan mengupas tuntas langkah-langkah praktis dan efektif untuk menyisipkan latar belakang musik ke dalam Zoom Meeting.
Kami akan membahas metode yang direkomendasikan, tips untuk menghindari masalah teknis umum, dan bagaimana strategi penggunaan musik yang tepat dapat meningkatkan partisipasi dan engagement peserta, sebuah hal yang bahkan menjadi perhatian para pemimpin di Zoom sendiri dalam mempertahankan relevansi platform pasca-pandemi.
Mengapa Musik Latar di Zoom Bisa Jadi Game Changer?
Sebelum masuk ke cara teknis, penting untuk memahami nilai strategis dari penambahan musik.
Dalam sebuah diskusi mengenai masa depan Zoom pasca-pandemi, Nathan Guy, Bos UCaaS Zoom, mengungkapkan bahwa fokus platform ini adalah pada pengalaman hybrid yang mulus dan engaging.
Musik latar adalah salah satu alat untuk mewujudkan hal tersebut. Ia berfungsi sebagai “pemecah kebekuan” digital, terutama saat menunggu peserta bergabung atau pada sesi-sesi informal.
Alih-alih diam yang canggung, musik dapat menciptakan energi positif sejak awal.
Selain itu, dari sisi psikologi audiens, musik dengan tempo tertentu dapat mempengaruhi mood.
Musik bertempo lambat cocok untuk sesi brainstorming yang membutuhkan ketenangan, sementara musik bertempo sedang dapat menjaga energi selama presentasi yang panjang.
Dengan memanfaatkan fitur ini, Anda bukan hanya menjadi host, tetapi juga sutradara yang mengarahkan emosi dan perhatian audiens.
Langkah-Langkah Praktis Menambahkan Musik di Zoom
Ada beberapa metode yang bisa Anda gunakan, masing-masing dengan kelebihan dan pertimbangannya sendiri.
Metode yang paling direkomendasikan adalah menggunakan fitur “Share Computer Sound” untuk meminimalisir gangguan teknis.
Metode 1: Share Computer Sound (Rekomendasi Utama)
Metode ini ideal karena musik akan dialirkan langsung dari sistem komputer Anda dengan kualitas yang baik dan minim risiko feedback.
- Pastikan aplikasi Zoom di komputer Anda sudah diperbarui ke versi terbaru.
- Jalankan pertemuan Zoom seperti biasa.
- Pada panel kontrol di bagian bawah, klik tombol “Share Screen”.
- Di jendela yang muncul, pilih opsi “Advanced” di bagian atas.
- Dari pilihan Advanced, pilih “Music or Computer Sound Only”.
- Klik “Share”. Sekarang, semua suara dari komputer Anda (musik dari Spotify, YouTube, atau pemutar musik lain) akan terdengar oleh semua peserta meeting.
- Buka aplikasi pemutar musik Anda, putar lagu yang diinginkan, dan atur volumenya agar seimbang dengan suara Anda.
Kelebihan metode ini adalah kesederhanaannya. Anda tidak perlu perangkat keras tambahan.
Namun, pastikan untuk menutup notifikasi atau tab browser lain yang dapat menghasilkan suara yang tidak diinginkan.
Metode 2: Menggunakan Perangkat Eksternal (Smartphone atau Pemutar Musik Lain)
Jika Anda menginginkan kontrol yang lebih terpisah atau khawatir dengan performa komputer, menggunakan perangkat eksternal adalah solusi yang bagus.
Untuk hasil terbaik, gunakan smartphone dengan konektivitas yang andal, seperti realme C25s yang dikenal tangguh, atau perangkat dengan kualitas audio yang jernih seperti yang dimiliki Vivo X60 Pro.
- Siapkan smartphone atau perangkat pemutar musik lainnya.
- Dekatkan sumber musik ke mikrofon eksternal atau headset yang Anda gunakan. Headset berkualitas seperti headset gaming edisi khusus dari SteelSeries dapat membantu menghasilkan input audio yang lebih bersih.
- Di pengaturan audio Zoom Anda, aktifkan opsi “Suppress Persistent Background Noise” ke “Low” dan “Suppress Intermittent Background Noise” menjadi “Off”. Ini memungkinkan Zoom untuk tidak menyaring musik yang Anda putar.
- Mulailah memutar musik dari perangkat eksternal tersebut. Atur volumenya agar tidak terlalu keras hingga menenggelamkan suara Anda.
Metode ini membutuhkan sedikit trial and error untuk menemukan posisi dan volume yang pas, tetapi memberikan fleksibilitas tinggi.
Tips Profesional Agar Musik Latar Tidak Mengganggu
Menambahkan musik adalah seni. Jika dilakukan sembarangan, alih-alih memperindah, justru bisa mengacaukan meeting. Berikut tipsnya:
- Pilih Genre yang Tepat: Sesuaikan musik dengan tema pertemuan. Musik instrumental atau lo-fi biasanya aman untuk sebagian besar rapat kerja. Hindari lagu dengan lirik yang bisa mengalihkan perhatian.
- Kontrol Volume dengan Bijak: Musik harus berada di latar belakang, bukan di depan. Volume ideal adalah ketika peserta masih dapat mendengar suara pembicara dengan jelas tanpa perlu menyaring telinga.
- Uji Terlebih Dahulu: Sebelum meeting penting, lakukan uji coba dengan rekan untuk memastikan kualitas audio baik dan tidak ada gema atau delay.
- Matikan Saat Presentasi Inti: Saat presentasi atau diskusi serius dimulai, lebih baik hentikan musik untuk memastikan fokus penuh pada materi.
- Manfaatkan Fitur Mute: Ingatkan peserta untuk mematikan mikrofon mereka ketika tidak berbicara. Ini akan mencegah suara latar dari lingkungan peserta bercampur dengan musik yang Anda putar.
Dengan menguasai trik sederhana ini, Anda dapat mentransformasi pertemuan Zoom yang biasa-biasa saja menjadi pengalaman yang lebih dinamis, berenergi, dan tentu saja, lebih berkesan bagi semua peserta. Jadi, siapkah Anda menjadi DJ sekaligus host meeting berikutnya?