Banyak orang (sayangnya) takut melakukan gerakan latihan squat, khususnya full squat dimana kita harus jongkok hingga sendi lutut menutup sepenuhnya (paha belakang bertempelan dengan betis) dan lutut bergerak jauh ke depan melewati jari kaki. Ketakutan ini disebabkan karena mereka menganggap gerakan latihan squat akan merusak sendi lutut mereka.
Jadi, apakah benar gerakan latihan squat memang berdampak buruk bagi sendi lutut?
Studi oleh McLaughlin, Lardner dan Dillman (1) menyebutkan bahwa tulang betis harus dijaga untuk setegak lurus mungkin terhadap permukaan lantai ketika melakukan gerakan squat. Ini berarti jangan sampai lutut kita bergerak ke depan ketika squat. Hal ini ditujukan untuk mengurangi momentum gaya pada lutut. Memang pernyataan ini ada benarnya. Memang momentum gaya pada lutut meningkat seiring dengan pergerakan lutut ke depan. Namun, kegagalan dari studi ini adalah bahwa momentum gaya pada pinggul tidak diperhitungkan.
Di tahun 2003, tim peneliti dipimpin oleh Fry (2) menemukan sebuah fakta terobosan dalam hal gerakan latihan squat. Mereka menemukan bahwa momentum gaya pada pinggul akan meningkat kurang lebih 10 kali lipat apabila betis dijaga tetap tegak lurus dan lutut dijaga untuk tidak bergerak ke depan (atau untuk tidak melewati jari kaki) ketika kita melakukan gerakan latihan squat. Di sisi lain, peningkatan momentum gaya pada lutut apabila lutut bergerak ke depan melewati jari kaki hanya sebesar 250%.
Maka itu, instruksi para trainer pada umumnya yang “kadaluwarsa (Outdated)” bagi para klien adalah , “Jangan sampai lutut melewati jari kaki ketika squat”. Instruksi ini menyebabkan mereka (dan sayangnya, para kliennya) untuk hampir tidak mungkin menggunakan otot hamstring-nya (otot paha belakang). Sementara itu, 2 hal yang mencegah pergeseran tulang betis (tibia) ke depan ketika dibebani beban adalah hamstring dan ACL (ligamen lutut bagian depan/anterior). Secara dalam kasus ini otot hamstring hampir tidak bisa digunakan, beban dalam menjaga posisi tulang betis akan jatuh pada ACL. Ini merupakan sebuah ide buruk! Ini adalah alasan mengapa Squat (dengan teknik “outdated” dan “ngawur” untuk tidak membiarkan lutut bergerak ke depan) bahaya untuk lutut.
Jam Yang Tepat Untuk Melakukan Latihan Cardio
Jadi, kembali ke pertanyaan awal, apakah squat, khususnya full squat, berdampak buruk untuk lutut? Tidak sama sekali! Pernyataan yang benar adalah Squat dengan teknik ngawur baru berbahaya untuk lutut. Kendalikan gerakan squat anda dan distribusikan tekanan pada lutut dengan benar, yaitu pada otot hamstring, bukan pada ACL dengan membiarkan lutut bergerak ke depan. Dengan begitu, tidak saja anda menjaga lutut anda, anda juga akan mendapatkan keuntungan luar biasa dari salah satu gerakan terefektif ini. Menariknya, salah satu keuntungan tersebut adalah memperkuat struktur sendi lutut anda.
Jadi sekali lagi, betul! Squat dengan teknik ngawur dan “outdated” akan berdampak buruk pada lutut anda. Tapi, squat dengan teknik tepat justru akan memperkuat dan menjaga kesehatan sendi lutut anda. Apabila “trainer” atau pelatih anda masih menggunakan instruksi yang “outdated” kepada anda, demi lutut anda, sebaiknya anda cari “trainer” atau pelatih lain yang tak ketinggalan zaman.
PS: Agar anda tidak kelewatan tips dan info mengenai program latihan beban yang tak ketinggalan zaman, aman, tepat dan benar, pastikan anda subscribe ke newsletter Fitness Indonesia dengan mengisi nama dan email anda di kotak yang tersedia di sisi kanan layar komputer anda. Tak ketinggalan, dengan subscribe diri anda, anda mendapatkan kesempatan untuk menggunakan promosi-promosi eksklusif dari Fitness Indonesia khusus untuk para subscriber.
Untuk program latihan beban yang aman dan dijamin berhasil dalam membawa anda ke berat dan bentuk badan ideal anda, segera daftarkan diri anda ke salah satu program gym atau program online kami. Sementara untuk suplemen diet Pharmaceutical Grade merk #1 di USA, silahkan lihat katalog suplemen kami.
Apakah Program Latihan Anda Efektif Cek Disini Bagian 2
PPS: Artikel ini berguna untuk anda? Anda mempelajari info baru dari artikel ini? Jika iya, saya mohon agar anda share artikel ini di akun twitter atau facebook anda! Pastikan teman dan keluarga anda juga mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan info baru dari artikel ini.
Salam,
Coach Tobias (@CoachTobiasIndo) – 0878-8410-3904/2A9F0CF0
Fitness Indonesia – “The Indonesia’s Only Fitness Service Provider with 30-Day Money Back Guarantee“
“Fitness Indonesia – We Deliver Excellent Results with Commitment”
Referensi
(1) McLaughlin TM et al. Kinetics of the Parallel Squat. Res Q Exerc Sport. 1978
(2) Fry AC et al. Effect of Knee Position on Hip and Knee Torques during the Barbell Squat. J Strength Cond Res. 2003